curup.garudacitizen.com,
Pemilihan Kepala Desa tahap lll secara serentak yang di laksanakan di kabupaten Rejang Lebong Bengkulu Tanggal 20/02 lalu telah terjadi kericuhan, diduga ada praktek kotor yang dilakukan oleh para oknum KPPS.
Peristiwa itu terjadi saat pengumuman hasil perolehan suara kedua calon Kades jam 23:46 malam harinya di Desa Belitar Muka Kecamatan Sindang Kelingi, Ratusan masa dari pendukung Bohani calon kades No 1, tidak terima dengan hasil peritungan panitia di TPS, masa yang menggugat hasil hitungan suara tersebut mendesak pelanggaran itu di proses ditindak tegas dan dibatal kan.
Tampak pada saat itu Firdaus Affandi yang ikut menenangkan situasi saat itu semakin memanas dan nyaris takterkendali namun beberapa saat kemudian datang puluhan personil kepolisian polres Rejang Lebong dengan membawa senjata laras panjang kemudian emosi masa berhasil di reda.
Kemarahan masa pendukung calon No 1 bukan tidak beralasan, menurut pemantauan curup.garudacitizen.com proses kegiatan di TPS ada indikasi kecurangan yan dilakukan oleh oknum KPPS secara terstruktur, ada banyak pelanggaran yang mencolok pada saat itu.
Diantaranya, sewaktu mengambil kertas suara dari dalam kotak oknum yang bertugas saat itu membuka kertas suara terlihat janggal, ia mengambil dan membuka kertas suara dan diberikan dengan rekannya untuk di umumkan.
Namun sebagian hanya dibuka dan dilihat selanjut nya diletakan dibawah siku sebelah Kiri terlihat ada puluhan jumlahnya (ditindih siku-red) selanjut nya kertas itu di jatuhkan kembali kedalam kotak suara praktek janggal tersebut seolah dibiarkan.ada Video gan.
Tidak hanya itu, jumlah prolehan suara kedua calon tidak singkron, jumlah itu seharus nya sama dengan jumlah warga yang memilih, ada selisih kurang 2 suara,sementara calon No 1 kalah 2 suara hal ini yang menyulut emosi masa pendukung, KPPS beralasan pada saat itu mereka tidak menghitung jumlah surat suara yang diberikan oleh panitia kecamatan.
Awak media ini medapat inpormasi, ada warga yang datang ke TPS tidak bisa memilih alasan panitai sudah tutup bahkan saat terahir para panitia tidak menggunakan hak pilih nya, diduga ada oknum yang interpensi.
Untuk menenangkan masa yang tersulut emosi, respon cepat Firdau Affandi selaku camat Sindang Kelingi melakukan penghitungan terhadap surat suara hal ini sisaksikan oleh beberapa anggota Polsek sindang Kelingi, alhasil selisih 1 suara.tidak puas dengan hasil tersebut, Firdaus kebali menghitung untuk kedua kali nya, ternyata selisih 2 suara.
Malam itu tidak ada penyelesaian, kemudian kotak suara berserta seluruh anggota KPPS di bawa ke polres Kabupaten Rejang Lebong untuk ditindak lanjuti, karna dikawatirkan aksi masa kembali terjadi malam itu.(***)