curup.garudanitizen.com – Sekretaris Markas Daerah Laskar Merah Putih Provinsi Bengkulu, Ahwan Toni, A.md, akrab disapa Toni, memastikan jika Markas Cabang Laskar Merah Putih Kabupaten Rejang Lebong, mendukung Pasangan Calon Bupati – Wakil Bupati SAHE, Syamsul – Hendra, untuk ‘Bertarung’ di ‘Gelanggang’ Pilkada serentak 9 Desember 2020.
“Final. Tidak ada tawar – menawar. Handra adalah Dewan Kehormatan di Markas Cabang Laskar Merah Putih Rejang, yang notabene adalah Keluarga Besar Laskar Merah Putih. Jadi kita akan Berjuang All Out (habis-habisan),” kata Toni.
“Dan yang terpenting adalah, Syamsul – Hendra merupakan figur Pemimpin Masa Depan yang jika diberi Amanat memimpin Rejang Lebong diyakini tak akan dimanfaatkan buat kepentingan pribadi atau golongan. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bagi Keluarga Besar Laskar Merah Putih, kewajiban kita semua untuk mengantarkannya ke ‘Kursi’ Bupati dan ‘Kursi’ Wakil Bupati,.” papar Toni.
Menurutnya, seorang Syamsul bukan mantan Birokrat ‘Karbitan’ yang dalam mendapatkan Jabatan atas dasar kedekatan atau hubungan kekeluargaan dengan Kekuasaan. Jabatan yang dipercayakan kepadanya saat menjadi Birokrat, betul-betul atas dasar pestasi.
“Bahkan berdasarkan rekam jejaknya, saat menjadi Birokrat Syamsul merupakan Aparatur Sipil Negara (Pegawai Negeri Sipil) dengan karakter melayani. Dia merupakan sosok Pejabat low profile yang tidak membeda-bedakan dalam melayani masyarakat. Itu semua dilakukan karena dia sadar betul, bahwa menjadi ASN tugas pokoknya adalah melayani dan bukan untuk dilayani,” jelas Toni.
Sedangkan Hendra, masih menurut Toni berdasarkan pengamatan dia selama ini, adalah merupakan generasi muda visioner. Meski usianya masih dapat dikatakan terbilang muda, 38 tahun, tetapi Visi-Visinya dalam ber-Masyarakat, ber-Bangsa dan ber-Negara selain memiliki Strategi yang tepat, dapat membaca Potensi dan Menyinergikannya, juga mampu memotivasi. Sabagai gambaran, dalam kurun waktu dibawah ‘Komandonya’, kinerja PMI (Palang Merah Indonesia) Kabupaten Rejang Lebong manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat.
“Dan yang paling prinsif adalah, meski Hendra diketahui berlatar belakang swasta, dia tidak pernah bergerak dalam bidang usaha yang ada kaitannya dengan Kebijakan Pemerintah. Dengan demikian, jika Allah mengijinkannya menjadi Wakil Bupati Rejang Lebong dapat diyakini Hendra tidak mungkin memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan usaha pribadinya,” jelas Toni.
Terpisah, Ketua Markas Daerah Laskar Merah Putih Provinsi Bengkulu, Chairuddin, MDK, membenarkan jika Markas Cabang Laskar Merah Putih Kabupaten Rejang sudah final mendukung pasangan SAHE di Pilkada 2020.
“Sudah berdasarkan keputusan rapat Pleno Penguus Harian Markas Daerah. Jadi tidak boleh dibelok-belokan lagi. Melalui saudara Sekretaris Markas Daerah, saya juga sudah menyarakan untuk segera melaksanakan deklarasi dukungan Keluarga Besar Laskar Merah Putih secara terbuka,” ujar Chairuddin, MDK.
Menjawab pertanyaan tentang hebohnya ada yang mengaku Laskar Merah Putih mendukung pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Rejang Lebong yang lain, dengan tegas Chairuddin mengatakan, itu Laskar Merah Putih Abal-Abal.
Dia menambahkan, dalam setruktur Organisasi khususnya di Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Laskar Merah Putih, itu ada tatanannya mulai Markas Besar, Markas Daerah Provisi, Markas Cabang Kabupaten/Kota, hingga ke Markas Anak Cabang Kecamatan dan Markas Rating di Kelurahan atau Desa. Keabsahan kepengurusan Laskar Merah Putih, untuk Markas Daerah berdasarkan Surat Keputusan (SK) Markas Besar, untuk Markas Cabang berdasarkan SK Markas Daerah, untuk Markas Anak Cabang Berdasarkan SK Markas Cabang, dan begitu seterusnya.
“Saya yakin semua orang yang faham berorganisasi, seperti itulah tatanannya yang benar. Kalau kemudian ada yang mengaku-ngaku sebagai Markas Cabang Laskar Merah Putih tetapi tidak memiliki SK dari tingkatan Orgaisasi di atasnya (Markas Daerah), atau SK dari tingkatan Organisasi di atasna sudah dicabut, itu sudah bisa kita katagorikan sebagai Organisasi Halusinasi atau semacam Sunda empire dengan Sekretaris Jenderanya Rangga Sasana berpangkat Jendral Penuh Nato yang ada di Jawab Barat, atau Kerajaan Keraton Agung Sejagat di Jawa Timur. Jadi tinggal terserah masyarakat bagaimana memahaminya,” kata Chairuddin, MDK.
“Hanya malangnya, baik itu Raja dan Permaisuri Kerajaan Agung Sejagat, Raden Toto Santoso dan Fanni Ami Nadya di Jawa Timur, maupun para petinggi Sunda empire termasuk sang Sekretaris Jenderalnya, Rangga Sasanadi Jawa Barat, sekarang sudah tenang berada dibalik terali besi Penjara.(red/tim).