Menu

Jauhari Sebarkan SK Pembekuan Palsu

Yudi Susanto 3 tahun ago 0 38

Curup,garudacitizen.com – Jauhari, mentan Ketua Markas Cabang Laskar Merah Putih Kabupaten Rejang Lebong yang sudah Dibekukan, terlibat menyebarkan Surat Keputusan (SK) Palsu Pembekuan dan Penonaktifan Ketua Markas Daeah Laskar Merah Putih Provinsi Bengkulu, Chairuddin MDK, Demikian ditegaskan Sekretaris Markas Daerah (Sekda) Laskar Merah Putih Provinsi Bengkulu, Ahwantoni, A.md, akrab disapa Toni, didampingi Panglima Markas Daerah Laskar Merah Putih Provinsi Bengkulu, Setia Budi, Rabu 30 September 2020, di Curup.

“Ya, Jauhari terlibat. Pasti, Dia yang begitu aktif menyebarluaskan SK Palsu tersebut di akun facebook (fb) atasnama Jack Jack’s dan WhatsApp (WA). Bahkan terakhir dia menugaskan seorang perempuan bernama Boy untuk mengantarkan poto copy SK Palsu itu keKesbangpol Kabupaten RejangLebong,” kata Toni.

Dia juga menyebutkan, selain Jauhari ada orang lain yang terlibat yaitu Sri Roswati dan Mahmud Madun, Bendahara dan Ketua Harian I Markas Daerah Laskar Merah Putih Provinsi Bengkulu. Sedangkan pelaku utama nya adalah Johan Nasri, Ketua Markas Daerah Laskar Merah Putih Provinsi Lampung yang juga Koordinator Daerah,” ujarnya.

Menjawab pertanyaan tentang siapa yang memastikan jika Surat Pembekuan Markas Daerah Laskar Merah Putih Provinsi Bengkulu termasuk Surat Penonaktifan Ketua Markas Daerah Laskar Merah Putih Provinsi Bengkulu, Chairuddin MDK adalah Palsu, menurut Toni, Johan Nasri, Ketua MADA Provinsi Lampung yang juga Koorda, saat dia menghubunginya lewat telepon Selular atas perintah Ketua Umum (Ketum) Markas Besar Laskar Merah Putih, HM. Arsyad Canu. “Beliau (Arsyad Canu) menelpon saya langsung dari Balik Papan,” tegas Toni.

Dia menambahkan, pemalsuan SK Pembekuan dan Penonaktifan Ketua Markas Daerah (Kamada) Laskar Merah Putih Provinsi Bengkulu, Chairuddin MDK, sudah ditangani langsung oleh Majelis Tinggi Dewan Pendiri (MTDP) Laskar Merah Putih.

“Ketua MTDP, Hafeezur Rahman Awan, sudah menegaskan bahwa SK Pembekuan dan Penonaktifan Kamada Laskar Merah Putih Provinsi Bengkulu, Chairuddin MDK, Liar’,

karena selain Tandatangan Ketua Umum disecener tanpa izin juga tidak berdasarkan Rapat Pleno. Jadi SK itu hanya akal-akalan Johan Nasri untuk menjadikan saudara iparnya, Mahmud Madun, sebagai Ketua Markar Daerah Laskar Merah Putih Provinsi Bengkulu Gratis. Nggak pakai modal,” papar Toni.,

Menurutnya, padahal hari Jumat tanggal 2 Oktober 2020 MTDP bersama Markas Besar Laskar Merah Putih akan mengadakan Gelar Perkara dengan menghadirkan Johan Nasri dalam kapasitas sebagai Koorda, orang yang paling bertanggungjawab terkait Pemalsuan Surat Pembekuan dan Penonaktifan Kamada Laskar Merah Putih Provinsi Bengkulu, Chairuddin MDK.

Disinggung tentang apa motif  keterlibatan Jauhari, Sri Roswati, Mahmud Madun dan Johan Nasri sehingga begitu gegebah memalsukan Surat dengan mengatasnamakan Markas Besar Laskar merah Putih, menurut Toni diduga demi beragam kepentingan pribadi mereka masing-masing.

“Jauhari, diyakini dia Sakit Hati Markas Cabang Laskar Merah Putih Kabupaten Rejang Lebong  yang dipimpinnya sebagai Ketua Dibekukan, karena sudah terlanjur menyetakan bahwa Laskar Merah Putih mendukung pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati Rejang Lebong, FikriThobari – Tarsisius Samuji. Dilainpihak, Fikri dikabarkan sudah memberikan sejumlah Uang kepada Jauhari untuk membeli Seragam Laskar Merah Putih,” beber Toni.

Sedangkan Sri Roswati, kata Toni, berdasarkan laporan dari pejabat di Kabupaten Rejang Lebong, Lebong dan Kabupaten Mukomuko, sebagai Bendahara MADA Laskar Merah Putih Provinsi Bengkulu banyak meminta bantuan dana (Uang) atas nama Organisasi.

“ Sementara Mahmud Madun, Ketua  Harian I MADA Laskar Merah Putih Provinsi Bengkulu, nota bene adalah saudara Ipar Johan Nasri, Kamada Laskar Merah Putih Provinsi Lampung yang juga Koordinator Daerah..Sepertinya, Johan Nasri begitu ambisi menjadikan saudara Iparnya sebagai Ketua MADA Laskar Merah Putih Provinsi Bengkulu, sehingga dia (Johan Nasri) menjadikan laporan yang memiliki muatan Kebohongan dan Fitnah dari Jauhari dan Sri Roswati sebagai Pembenaran,” urainya.

“Padahal, sebelumnya Mahmud Madun adalah Penerima Mandat Pembantukan Markas Daerah Laskar Merah Putih Provinsi Bengkulu. Tetapi sampai dengan masa berlaku Surat Mandatnya Berakhir, Mahmud Madun tak juga mampu membentuknya. Markas Daerah Laskar Merah Putih Provinsi Bengkulu baru terbentuk hanya dalam kurun waktu tiga pekan, setelah dengan menghiba-hiba Mahmud Madun meminta bantuan Chairuddin MDK, Ketua Markas Daerah Laskar Merah Putih Provinsi Bengkulu saat ini, Itu fakta yang takterbantahkan oleh siapapun.Menjadi pertanyan besar jika Johan Nasri begitu memaksakan kehendak menjadikan Mahmud Madun sebagai Kamada LMP Provinsi Bengkulu, sampai-sampai berani mensecene rtanda tangan Ketum,” ujra Toni.(red/tim)

Written By

Leave a Reply

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 × one =

– Advertisement –