Curup.garudacitizen.com–Tuding Hijazi Kepala Daerah Terkaya, terindikasi blackcampaign ‘Esek-Esek’. Faktanya, Hijazi adalah Pemimpin Jujur, karena dapat dipastikan jika kekayaannya bukan berasal dari Rekening Gendut Kepala Daerah yang sempat Ditelusuri oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) beberapa waktu lalu.
Demikian ditegaskan Ketua Markas Daerah Laskar Merah Putih (Kamada LMP) Provinsi Bengkulu, Chairuddin, MDK, saat diminta tanggapan terkait berita di bawah judul ‘Inilah 10 Kepala Daerah Terkaya di Provinsi Bengkulu, No 1 Hijazi’, ditayangkan media Oline Realitapos.com dan disebarluaskan melalui begitu banyak akun facebook (fb).
“Kenapa dikatakan blackcampaign ‘Esek-Esek’, karena Berita itu tidak Kontekstual antara Judul dengan Isi. Makna Judulnya terkesan dipaksakan. Di Judul disebutkan, 10 Kepala Daerah Terkaya, Nomor 1 Hizazi. Kata Terkaya, tentunya hanya layak di tujukan buat Satu Orang, tidak untuk Sepuluh Orang atau lebih. Kalau untuk Sepuluh Orang atau lebih, kalimatnya adalah, Ini Urutan Kekayaan 10 Kepala Daerah,” kata Chairuddin, MDK, yang juga adalah seorang Pemimpin Redaksi Senior.
“ Oleh karenanya saya berpendapat, imbuhan Kalimat Nomor Satu Hijazi pada bagian akhir Judul, terindikasi untuk menyerang Hizazi terkait Pilkada, dengan ‘Sasaran Tembak’ Hendra Wahyudiansyah, salah seorang Calon Wakil Bupati yang notabene adalah Putra Hijazi,” tegas Chairuddin, MDK.
Dia menambahkan, sumber berita tersebut mengutif data dari e-LHKPN KPK tentang Laporan Harta Kekayaan Pejabat Ngara (LHKPN). Dalam berita dikatakan, Hizazi yang memiliki Kekayaan Rp.30.167.935.682, terbilang aktif melaporkan Kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan terhitung hingga 2019, Hizazi sudah enam kali melaporkan kekayaannya. Itu berarti, selain kekayaan Hizazi bukan ‘Rekening Haram’ seperti Rekening Gendut, dia juga dapat dikatagorikan sebagai Kepala Daerah yang terbuka dan jujur.
“Dikatagorikan sebgai Pemimpin yang terbuka dan jujur, jika dilihat dari angka rupiah kekayaannya yang dilaporkan, sebagai Kepala Daerah yang sudah dua Periode menjabat diyakini Hijazi sudah melaporkan seluruh Harta Kekayaannya ke KPK tanpa ada yang disembunyikan. Ada perbedaan mencolok antara angka rupiah kekayaan Hijazi yang dilaporkan ke KPK, dengan angka rupiah milik Kepala Daerah lain yang jauh lebih kecil tetapi sudah sama-sama menjabat dua Periode”. ujar Chairuddin, MDK.
Chairuddin juga menyebutkan, kalimat Hizazi Nomor 1 pada bagian akhir Judul berita diyakini ‘Dipaksakan’, dengan tujuan untuk membentuk Opini masyarakat agar berfikiran Negatik tentang kekayaan Hizazi. Kalau mau fair, justru Opini Negatif yang harus dibentuk di masyarakat adalah terkait kekayaan Kepala Daerah yang angkanya lebih kecil, dengan sudut pandang ‘Apakah Benar Kekayaannya Sudah Dilaporkan Semua ke KPK’. Apalagi jika diasumsikan antara Hizazi yang menjadi Kepala Daerah dua Periode Tidak berturut-turut dengan Kepala Daerah yang menjabat dua Periode berturut-turut. Atau kenapa juga tidak membuat Berita yang bisa membentuk Opini Negatif masyarakat tentang mantan Kepala Daerah yang sudah lama tidak menjabat tetapi kekayaannya masih ‘Gendut’, terbukti masih bisa ‘Berpoya-Poya’ di Pilkada.
“Untuk itu dapat diyakini jika Berita yang menyebutkan Hizazi Kepala Daerah terkaya Nomor Satu adalah Kampanye Hitam terselubung pihak tertentu, dengan tujuan ‘Mezholimi’ pasangan SAHE khususnya Hendra yang akan bertarung di ‘Gelanggang’ Pilkada 9 Desember 2020. Padahal adalah ‘Naif’ jika ada yang terus mengkait-kaitkan majunya Hendra sebagai Calon Wakil Bupati dengan Hizazi,” tutur Chairuddin, MDK.
“Hendra adalah Warga Negara yang memiliki Hak sama dengan Warga Negara lain. Untuk mewujudkan pengabdiannya di Negeri sendiri, atau lebih tepatnya di Kabupaten Rejang Lebong yang merupakan tanah leluhurnya, Hendra berhak dan boleh berkeinginan menjadi apa saja demi pengabdian. Oleh karena itu saya tegaskan, hanya orang-orang yang Culas, Kerdil dan Pecundang yang selalu menzholimi Hijazi dengan ‘Sasaran Tembak’ untuk membunuh Karakter Hendra di Pilkada.,” tambahnya.
“Lagi pula ada apa dengan Pemerintahan Hizazi. Berdasarkan fakta di lapangan yang tak terbantahkan, sebagai Bupati Hijazi sudah bekerja maksimal dan memberikan yang terbaik bagi seluruh masyarakat Rejang Lebong. Kalau tokh ada segelintr orang yang selalu Menghujat Hijazi, dipastikan mereka adalah orang-orang yang Sakit Hati karena tidak bisa Memanfaatkan Jabatan Hijazi untuk kepentingan Pribadi. Dan ingat, sebagai Kepala Daerah Hijazi bukan milik orang per-orang, bukan milik kelompok atau golongan. Begitu terpilih menjadi Kepala Daerah, saya yakin Hijazi faham betul bahwa ‘Dia’ adalah milik seluruh masyarakat Rejang Lebong,” jelasnya lagi.
Saat disinggung apakah mungkin penzholiman dan caci-maki terhadap Bupati Rejang Lebong, AH Hijazi akhir-akhir ini yang begitu marak di Media Sosial (Mdsos), ada indikasi dengan majunya Hendra yang notabene adalah Putra Kandung Hijazi maju ke ‘Gelanggang’ Pilkada sebagai Calon Wakil Bupati, secara spontan Chairuddin mengatakan, Pasti.
“Semacam blackcampaign lah. Tetapi yang harus diingat, Laskar Merah Putih akan ‘Satu Komando’ berada di ‘Garda’ terdepan menghadapi Kampanye Hitam yang menyerang pasangan Syamsul – Hendra (SAHE) dalam bentuk apapun, termasuk yang menyarang Hijazi. Keduanya adalah Keluarga Besar Laskar Merah Putih. Syamsul adalah Dewan Pakar dan Hendra Dewan Penasehat di Markas Cabang Laskar Merah Putih Kabupaten Rejang Lebong. Sementara Hijazi, dalam kapasitasnya sebagai Bupati adalah Dewan Pembina. Sudah menjadi kewajiban dan tanggungjawab kami (Laskar Merah Putih) untuk melindungi,” tutur Chairuddin, MDK. (red/tim).