GARUDA CURUP – Miris memang, akhir-akhir ini cukup banyak kejadian kekerasan di sekolah salah satu nya terjadi di Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu yakni di Sekolah Dasar Negeri No 44 Desa Pelalo Kecamatan Sindang Kelingi, diduga perlakuan kekerasan di alami oleh Arip siswa Kelas Vl Selasa 18/02.
Arip menceritakan kejadian yang menimpa dirinya kepada awak media ini di rumah kakak ayah nya Rabu 19/02 dini hari, saat itu ia didampingi Diva teman sekelas nya.
Menurut Arip, jam 11:00 seperti biasa ia sedang mengikuti mata pelajaran Agama, tiba-tiba Oki yang juga sebagai guru Olahraga di sekolah tersebut mendatangi kelas nya, tidak sampai masuk Oki hanya berdiri dekat pintu masuk kata Arip pada saat itu.
Kemudian, Oki memenggil Diva yang sedang mengikuti pelajaran di kelas tersebut dan di bawa keluar ruangan kelas, hal itu terlihat dengan arip, tak beberapa lama Arip izin keluar ruangan dengan Ibu Siti guru yang sedang mengajar siswa di kelas.
Masih menurut Arip, ia keluar ruangan dan menemui Diva yang sedang berbiraca dengan Oki, dengan maksud. ingin mengajak Diva masuk kembali keruang kelas untuk maju kedepan kelas mengulangi hapalan tanpa teks.
“ saya keluar ruangan, mengajak Diva masuk karena saya mau ajak maju kedepan kelas , Pak oki memarahi saya ( Apo urusan-nya dengan kau, Oki-red) apa urusanya dengan kamu, ia langsung memegang kerah baju saya bagian belakang dan menampar sisi kanan kepala saya (ayunan tangan kedepan), saya bilang sakit pak….kemudian kembali di tampar bagian kiri kepala saya ”
Setelah itu Arip sembari menangis masuk keruangan kelas kemudian mengambil sepatu dan pulang kerumah paman nya.ungkap Arip pada curup.garudacitizen.com.
Menaggapi hal tersebut Agus 42th warga Desa setempat selaku orang tua Arip tidak terima perlakuan yang di alami oleh anaknya, ia mendatangi pihak sekolah katanya kepada media ini Tanggal 19/02.
Dikatakan Agus, ia juga sangat kecewa dengan Suryadi selaku kepala Sekolah, seharus nya ia mendinginkan dan menengahi masalah ini, namun tidak ada penyelesaian dari nya, kata Agus dengan nada kecewa.
Hingga saat ini awak media belum medapat hak jawab dari pihak sekolah, Suryadi selaku Kepala sekolah tidak berada tempat. (***)